Asas Wawasan Nusantara
Merupakan
ketentuan – ketentuan atau kaidah – kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk
bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
Jika hal ini
diabaikan, maka komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar
kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya bangsa dan
negara Indonesia.
Asas
Wawasan Nusantara terdiri dari :
- Kepentingan
yang sama
- Keadilan
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan adil.
- Kejujuran
Yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan
relita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau kebenaran itu pahit
- Solidaritas
Yang berarti rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi orang lain
tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
- Kerja
sama Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
- Kesetiaan
terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuann dan
kesatuandalam bhinekaan.
Merupakan
tonggak utama dalam terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika
hal ini ambruk maka rusaklah persatuan dan kesatuan kebhinekaan Indonesia.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah
dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia.
Dengan latar
belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta
memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan
nusantara meliputi :
- Ke
dalam
Bangsa
Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin
faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap
terbina danterpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin
terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek
alamiah maupun aspek sosial.
- Ke
Luar
Arah pandang
keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta kerjasama
dan sikap saling hormat menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa
dalam kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan
kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi,
sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional
sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945.
Kedudukan
Wawasan Nusantara
Merupakan
suatu posisi atau status yang sangat penting dalam wawasan nusantara, yang
memiliki tentang ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Maka dalam wawasan nusantara menjadi
suatu landasan visional sehingga paradigma nasional memiliki spesifikasi, dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.
Dalam wawasan
nusantara dapat dilihat secara stratifikasinya :
- Pancasila
sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar Negara yang berkedudukan
sebagai landasan idiil.
- Dalam
UUD 1945 segabai landasan konstitusi Negara, berkedudukan sebagai landasan
idiil.
- Wawasan
nasional sebagai visi nasional, yang berkedudukan sebagai landasan
konsepional.
- Ketahanan
nasional sebagai konsepsi nasional, yang berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
- GBHN
sebagai politik dan strategi nasional yang merupakan kebijaksanaan dalam
dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Dalam
paradigma nasional dibentuk secara structural dan fungsional untuk mewujudkan
tujuan dengan mendasarin kehidupan nasional, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi
Wawasan Nusantara
Wawsan
nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan
bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan
Wawasan Nusantara
Untuk
mewujudkan kesatuan dalam aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, yang
tujuannya untuk menjunjung tinggi kepentingan nasional, dan kepentingan kawasan
untuk membina kesejahteraan, diseluruh dunia. Hal tersebut dapat membantu
kita dalam nasionalisme dikehidupan dengan tujuannya dapat meningkatkan rasa
saling menghormati, dan saling memberi semangat dalam
berbangsa Indonesia dengan pemahaman dan penghayatan wawasan
nusantara.
Tantangan
Implementasi Wawasan Nusantara dengan Adanya Era Baru Kapitalisme
saya akan
menjelaskan tentang kapitalisme, yaitu suatu paham yang di yakinin bahwa
setiap individu memiliki hak untuk memperoleh suatu keuntungan atau laba dari
kegiatan ektivitas ekonominya. Sedangkan kapitalisme di era baru merupakan
suatu paham untuk mendapatkan keuntungan dengan cara melakukan kegiatan yang
mencakup dengan aspek kehidupan dalam masyarakat, secara individu maupun secara
sosialis yang harus dilakukan dengan seimbang agar diera baru kita dapat
mempertahankan demokrasi dan HAM didalam kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini
kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia baik secara individu dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara semuanya sedang mengalami siatu proses perubahan dan
kita juga menyadari bahwa faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan
tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawakan oleh negara-negara
maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.
Tetapi jika
kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta itu sendiri perubahan
dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, yang alamiah. Tidak ada
kehidupan dunia itu yang abadi atau kekal kecuali berkaitan dengan Wawasan
Nusantara yang sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses
panjang sejarah perjuangan bangsa.
Akankah
wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan kesatuan itu larut atau hanyut tanpa
bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan dan gempuran nilai
global yang menantang Wawasan Persatuan Bangsa Indonesia antara lain
pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia tanpa batas, serta era baru kapitalisme
dan kesadaran warga negara.
- Pemberdayaan
Masyarakat.
John Naisbit dalam bukunya Global Paradox
menyatakan negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada
rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk
aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat
dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk
negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas
sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan
dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan
terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
2. Dunia Tanpa
Batas
- Perkembangan
IPTEK Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek
kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam
menghadapi tantangan global.
- Kenichi
Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan
: dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam
arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu
negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa
informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk
dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan
pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan
masyarakat.
Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. - Era
Baru Kapitalisme
- Sloan
dan Zureker dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme
adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas
macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian
dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi
yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk
mencapai laba guna diri sendiri.
- Di
era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan
melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek
kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya
keseimbangan.
- Lester
Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat
bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis.
Di era baru kapitalisme, negara-negara
kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensina dibidang ekonomi menekan
negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu
1. Demokrasi
2. Hak Asasi
Manusia
3. Lingkungan
hidup.
4. Kesadaran Warga Negara
5. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban
dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
6. Kesadaran bela negara Dalam mengisi kemerdekaan
perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi
keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai
Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.
0 komentar:
Posting Komentar