ANALISA BANGUNAN ALICE TULLY HALL
1. Sangat
besar (1500 kursi atau lebih)
2. Besar
(900-1500 kursi)
3. Medium
(500-900 kursi)
4. Kecil
(dibawah 500 kursi)
Secara umum gedung pertunjukan
ataupun gedung dengan music fasility harus mempunyai bereberapa ruangan wajib
yakni
A. Area Lobby
Salah satu ruangan paling penting dari public
space dalam sebuah gedung pertunjukan atau ruang utama, yang harus diatur
supaya dapat dengan mudah di akses dari luar. Ruangan atraktif, penuh
antisipasi dan hiburan, harus dapat membantu penonton untuk menikmati suasana
dari pertunjukan yang akan ditampilkan di panggung nantinya.
teater.
B. Area Penonton
Sudut pandang
penglihatan penonton terhadap area panggung adalah hal yang sangat penting
untuk diperhatikan supaya penonton dapat melihat keseluruhan area panggung
secara jelas tanpa ada gangguan. Pada gambar memperlihatkan derajat 135 adalah
derajat paling baik untuk para actor melakukan akting bila berada di atas
panggung.
C. Dimensi Ruang
Dalam pengaturan terhadap tempat duduk di
auditorium, tidak boleh ada tempat duduk yang lebih dari 20 meter dari depan
stage bila menginginkan pertunjukan dapat dilihat dan didengar dengan jelas.
Diperlukan pemilihan tipe seat sebelum dimensi akhir ditentukan.
D. Seating and Performance
Semua
gedung pertunjukan memberikan tempat dimana para penonton menikmati tontonan
yang disajikan.Antara pemain dan penonton biasanya dipisahkan oleh lengkung
procenium kosong yang biasanya dipergunakan untuk keperluan teknis. Pengaturan kursi ini adalah untuk
memberikan kenyamanan penonton pada suatu pertunjukan.
Dimensi kursi:
·
Lebar kursi dengan sandaran lengan
minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm
·
Tinggi kursi dan kemiringan :
430-450 mm dan sudut horizontal 7-9º
·
Tinggi sandaran punggung dan
kemiringan 800-850 mm dari lantai (dapat ditinggikan untuk alasan akustik) dan
sudut belakang 15-20º
·
Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk
kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman
: 425-500 mm
·
Sandaran lengan : lebar min.50 mm,
tinggi 600 mm diatas lantai.
·
Jumlah kursi dalam satu baris:
Jika terdapat 2 gangways pada tiap sisi baris : 22 kursi. jika hanya terdapat 1
gangways di dalam satu sisi baris : 11 kursi
· Ruang
antar baris kursi:Ruang lewat (clearway) : min 300-500 mm Dimensi jarak antar
baris : min 850 mm
E.
Gangways
Lebar min 1100 mm. Kemiringan 1:10 dan 1:12 jika
digunakan oleh pemakai kursi roda.Landasan yang lebih miring harus memilki anak
tangga biasa.
F.
Seating Layout
Tipologi Bentuk Lantai dari Concert hall
-
Persegi Empat
-
Kipas
-
Tapal Kuda
-
Tidak teratur
G. Area Panggung
Stage merupakan
bagian terpenting dari sebuah gedung pertunjukan, yaitu tempat di mana para
artis (performer) akan tampil untuk mempertunjukan acting dan keahliannya.
Tidak ada ukuran secara pasti untuk stage yang benar. Namun stage biasanya
berukuran antara 9-12 meter dengan kedalaman yang lebih panjang dan lebarnya
kira-kira 10-14 meter.
Bagian-bagian stage:
a. Apron
Bagian stage yang berada
di depan procenium. Batas apron akan menentukan ketinggian tempatduduk didalam
ruang pertunjukan.
b. Wing
Layar yang berguna untuk
menutup arah pandang penonton yang
duduk di kanan dan
kiri concert hall agar
tidak dapat melihat bagian
dalam stage yang
tidak ingin terlihat penonton.
Selain itu,
wing juga berguna
untukmenyembunyikan lampu beberapa macam
spesial efek, seperti penggunaan asap
yang biasanya di
buatdengan jarak 2 meter.
c. Backdrop
Layar yang
menjadi background diatas stage. Backdrop
ini harus fleksibel sehingga memungkinkandengan layar
dengan gambar yang
berbeda-beda. Untuk penyimpanan peralatan elektrik maupun hidrolis
sekaligus untuk mengoperasikannya (menarik-turunkan backdrop ketikapertunjukan
berlangsung).
Stage atau panggung
adalah ruang yang umumnya menjadi orientasi dalam sebuah auditorium. menurut
bentuk dan tingkat komunikasinya dengan penonton, panggung dapat dibedakan
menjadi :
-
Panggung Proscenium
Panggung
Proscenium yaitu bentuknya konvensional, penonton hanya melihat pengisi acara
dan tidak ada kontak komunikasi . Seperti contohnya, panggung-panggung untuk
musik klasik, tarian klasik dan sebagainya.
-
Panggung Terbuka
yaitu panggung yang menunjukkan terjadinya komunikasi dan
kontak fisik antara pengisi acara dan penonton, seperti contohnya panggung
konser band rock, pop dan sebagainya.
-
Panggung Area
yaitu panggung yang posisinya berada di tengah.
-
Panggung Extended
Panggung yang
merupakan pengembangan dari panggung proscenium, entah itu bentuknya yang bisa
menjalar juga ke area tengah atau penyesuaian bentuk yang tetap konvensional
namun memungkinkan adanya sedikit komunikasi antara penyaji dengan penonton
H. Layar Backdrop
Ada
dua macam cara penyimpanan layar backdrop, yaitu :
a.
Menggulung layar backdrop, Cara
ini dilakukan dengan menggulung layar backdrop ke atas stage. Dengan sistem ini
ada kemungkinan bahwa layar backdrop dapat terlihat sehingga mudah rusak.
b.
Menarik layar backdrop ke atas
stage, Cara ini dilakukan dengan gris elektrik yang biasa ke atas tanpa
menggulung layar backdrop, sehingga dibutuhkan ketinggian plafond minimum dua
kali lebih tinggi daripada proscenium supaya layar backdrop tidak terlihat oleh
penonton. Cara ini efektif untuk mencegah agar layar backdrop tidak terlipat
dan terhindar dari kerusakan.
• Backstage Area
a. Make-up Room
Ruangan
lain yang perlu ada di dalam gedung pertunjukan ini adalah ruang rias. Ruangan
ini harus dapat menampung semua performer yang tampil. Masing-masing artis
hendaknya harus mendapat sebuah meja rias. Lighting dalam ruang rias haruslah
menggunakan bohlam bukan lampu TL, karena lampu TL akan menyebabkan warna
make-up yang dihasilkan akan tidak sesuai dengan yang diinginkan ketika tampil
di stage dengan lighting stage (lampu PAR, freshnel dan profil).
b. Dressing room
Ruangan ini biasanya digunakan untuk ruangan ganti dan pemerikasaan
kostum yang akan digunakan. Letaknya biasa ditempatkan dekat koridor atau
tangga. Kamar ganti yang berkapasitas dua puluh orang, biasanya memiliki luasan
minimum seluas 5m2 per orang. Ruangan ini sudah termasuk dengan kamar kecil,
kamar ganti, dan shower. Kamar ganti untuk empat orang memiliki luasan sekitar
20m2, sedangkan untuk kamar ganti artis luasannya sampai 10m2.
c. Loading dock
Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan barang-barang kebutuhan panggung,
seperti back drop. Area minimal yang dibutuhkan adalah hingga 50 hingga 100m2
(ukuran ini tergantung kebijakan pihak teater). Tingginya tergantung dari
metode penyimpan back drop tersebut. Cara penyimpanan back drop itu sendiri
dapat digulung, atau ditumpuk secara vertikal atau horizontal.
I.
Area Service
a.
Control Rooms
Stage manager biasnya berada di samping stage, dengan meja control
untuk berkomunikasi dengan seluruh bagian ruangan concert hall. Ruang kontrol
cahaya harus mempunyai jendela yang cukup besar untuk memberikan pandangan yang
jelas dan tak terhalang stage, bahkan ketika performance berdiri.
b.
Ticket Box
Tiket
box harus nyaman untuk penjual tiket dapat menjual ke publik. Ruangan yang
diperlukan kurang lebih lima meter persegi untuk tiap penjual ticket.
J.
Performance Area
Akomodasi
khusus diperlukan untuk pihak performance dan para performer. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Ruang kontrol cahaya dan suara
berada di belakang auditorium diatas kepala performance.
- Ruang dimmer sebaiknya diletakkan
jauh dari stage dan harus dijaga suara yang dihasilkan agar jangan sampai ke
performance.
- Ruang elektrik (penyimpan) dan
barang-barang pertunjukan harus sedekat mungkin dengan stage.
- Ruang manager pertunjukan harus
langsung berhubungan dengan stage.
- Scenery dock harus ditempatkan
pada stage level dan harus dapat diakses langsung dari stage dan loading door.
Dalam hal ini, scenery sebesar apapun harus dapat masuk lewat pintu ke dalam
scenery dock.
- Ruang rehearsal idealnya harus
berukuran sama dengan stage dan harus dapat di akses dari scenery dock.
- Beberapa kontrol untuk stage door diperlukan agar
orang-orang yang tidak berkepentingan tidak dapat masuk ke dalam. Ruang ini
harus dijaga oleh pekerja full time.
Konsep Pencahayaan
1.
Pencahayaan
panggung
Penggunaan
tata lampu pada pementasan musik penting untuk mendukung nuansa penampilan.
Bahkan pada pementasan skala besar pada siang hari, keberadaan tata lampu masi
diperlukan, terutama untuk bentuk-bentuk panggung tertutup.
Dasar-dasar dalam pencahayaan panggung adalah:
-
Intensitas
Kekuatan
cahaya berfungsi selain sebagai penerangan juga membantu nuansa penampilan.
-
Warna
Warna
cahaya diperlukan untuk menciptakan persepsi visual tertentu.
-
Distribusi
Distribusi
cahaya penting untuk menghindari daerah mati cahaya dan dapat membantu penonton
untuk melihat jelas keseluruhan panggung.
-
Fleksibilitas
Pencahayaan
Permainan
lampu yang dinamis membantu dalam tuntuan pementasan baik dari gelap terang
maupun warna yang dihasilkan lampu.
2.
Pencahayaan
Ruang penonton
Pencahayaan
ruang penonton intensitasnya harus lebih kecil daripada intensitas pencahayaan
panggung. Pencahayaan pada ruang penonton lebih berfungsi sebagai penerangan
sebelum pertunjukan dimulai. Selain itu beberapa pencahayaan yang penting dalam
ruang ini adalah pencahayaan darurat, lampu petunjuk dan sebagainya.
ALICE TULLY HALL
SEJARAH
Sebelum
Alice Tully Hall dikonstruksi, kebanyakan pertunjukan musik di New York
diadakan di The Town Hall, West 34rd Street,yang dibangun pada
1921. Penemu Lincoln Center berharap memiliki sebuah ruang aula musik di
sana. Sebelum pembangunan di Loncoln Center dimulai, para arsitek
berencana menempatkan sebuah ruang aula musik di basementPhilharmonic
Hall (dulunya bernama Avery Fisher Hall). Kemudian, ketika Juilliard School
membutuhkan sebuah aula pementasan yang ukurannya sama seperti sebuah ruang
aula musik, Lincoln Center memutuskan untuk membangunnya di gedung sekolah
Juilliard.
Konstruksi di gedung Juilliard dibangun
pada 1965. Biaya pembangunan aula musik diperkirakan mencapai 4.2 juta
dollar, yang mana telah dikover oleh donasi dari Alice Tully, seorang patron
ruang musik New York dan mantan penyanyi.
Tully Hall didesain oleh arsitek bernama
Pietro Belluschi dan asosiasi arsitek Eduardo Catalano dan Helge Westermann.
Seorang ahli akustik tersohor, Heinrich Keilholz mendesain akustik aula
tersebut. Alice Tully memegang peranan penting dalam desain hall. “Tully sangat
teliti dalam memilih warna dan apa yang dia ingin tambahkan di hall tersebut
yang mencerminkan namanya.” Kata Patrick McGrinnis, mantan operasi direktur dan
manager Alice Tully Hall pada interview tahun 1992. Tully juga meminta agar di
sana banyak spasi luas di antara bangku-bangku penonton, berharap para pengunjung
yang memiliki tinggi berbeda akan bisa nyaman.
Tully Hall dibuka pada 11 September
1969. Pada malam pembukaannya menampilkan konser pertama dari Lincoln Center
Chamber Music Society terbaru. The New York Times memuji
interior yang elegan dari warna kayu, lavender pada karpet dan raspberry pada
kursi.
Sejak pembukaan, Tully Hall telah
melayani beberapa even, termasuk Mostly Mozasrt, Great Performers, the
New York Festival dan Jazz at Lincoln Center. Pada 1975,
sebuah pipa organ berukuran besar dipasang.
ARCHITECT
Alice
Tully Hall didesain sebagai bagian dari gedung Juilliard School oleh Pietro
Belluschi. Belluschi menjadi bagian dari projek Lincoln Center pada Oktober
1956, ketika dia berpartisipasi di dua minggu konferensi persahabatan untuk
mendiskusikan rencana tempat tersebut. Presiden Juilliard School berkonsultasi
denngan Belluschi tentang arsitek mana yang akan dipilih untuk menyelesaikan
projek tersebut, dan ketika Belluschi memberikan masukan tentang daftar para
arsitek yang mungkin bisa dipertimbangkan, beliau malah yang dipilij menjadi
arsiteknya. Belluschi bergabung bersama Eduardo Catalano dan Helge Westemann.
Projek
tersebut sempat tesendat, karena kendala finalsite dan biaya,
namun dimulai kemali pada 1963. Lelah dengan masalah pembatasan biaya dan
perubahan program, Belluschi dan Catalano dengan susah payah menghasilkan
rencana baru ketika projek erjalan kembali. Belluschi bermain lebih di peran
publik, berkomunikasi dengan Juilliard dan dengan donatur. Beliau juga sangat
berperan dalam mendesain lahan seperti Hall lobi
ANALISIS RUANG
Sebagian besar interior bangunan sangat sederhana, dengan dinding sering
meninggalkan agregat beton telanjang dengan dinding-dinding ke karpet di lantai
di beberapa daerah. Tully Hall dirancang dengan reng kayu dengan peredam
belakang, dan karpet berwarna lavender.
Pada awalnya, Tully Hall dirancangkhusus untuk pertunjukan piano dan
sebagai ruang pertunjukan musik, namuan karena kursi pada tiga baris pertama
dapat diganti dengantambahan panggung, maka Hall ini juga mengakomodasi
orkestra kecil. Tully Hall terletak berjarak 22 kaki (6,7 m) dari
terowongan kereta bawah tanah di bawah Broadway, sehingga memerlukan penyisipan
satu inci bantalan asbes gabus berlapis antara ruangan penting Hall dan batuan
dasar, serta isolasi dinding teater dari kolom struktural.Peredam suara pada
Tully Hall dipuji sebagai salah satu yang terbaik dari setiap gedung
pertunjukan di Lincoln Center. Setelah renovasi, lobi Tully Hall dua kali
lipat dari 5157 ke 9468 kaki persegi, didukung oleh dinding berwarna merah
darah dari kayu muirapiranga. lantai lobi ini terbuat dari kapur ataija
azul Portugis.Bagian ketinggiantimur dan selatan diselimuti dengan sistem
mullion dinding kabel satu arah, memungkinkan untuk transparansi secara
maksimum.
Lorong-lorong sempit mengarah ke pintu masuk sisi ruang
konser. Dinding lorong dilapisi dengan felt abu-abu gelap dan lantai
ditutupi dengan karpet industri abu-abu. Elisabeth Diller ini menyebut
"ruangyang kekurangansensorik ",yang berarti untuk meningkatkan kesan
dramatis ketika masuk ke auditorium.Kulit baru teater ini hampir seluruhnya
terdiridari resin ramah lingkungan yang transparan dan panel kayu Moabi Afrika
yang dikembangkan dengan kaca 3 form ( dengan ketebalan antara 1 dan
1,5 inci).Estetika, akustik, dan pencahayaan semua dimasukkan ke dalam panel
untuk menghapus kekacauan visual dan menciptakan ruangyang lebih mengundang.
Saat ini panggung dapat dikonfigurasi dalam tiga cara yang berbeda, seperti
baris depan yg mampu meluncur ke bawah.
Bangunan aula konser dan rumah opera
tidak melulu tentang tampilan eksteriornya. 'Musicians Hear
Heaven in Tully Hall’s New Sound', headline New York Times tertulis pada
2009, saat komunitas musik memuji akustik dari desain terbaru Alice Tully Hall,
ruang konser musik Juilliard School, yang aslinya selesai pada 1969 oleh
arsitek Pietro Belluschi. Perintah pengerjaan ulang vanue, saat
mengembangkan sekolah musik itu sendiri, praktisi tersohor Diller Scorfidio +
Renfro menunjukan bagian dari ringkasan laporan yang menyebutkan untuk
merubah aula tersebut menjadi sebuah gedung premier musik, dengan
menciptakan bagian konstruksi ‘box-in-box’ yang menjaga agar area utama
hall terlindungi dari suara bising di luar gedung (dan getaran dari subway).
Tampilan baru dari fasad di bagian jalan, menggantikan fasad yang lama yang tak
tembus cahaya, sekarang struktur dalamnya bisa terlihat dari luar.
Konstruksi ‘box-in-box’ menlindungi area
utama dari kebisingan di luar gedung. Kayu Afrika Moabi digunakan untuk garis
di sepanjang auditorium, memberikan sebuah set akustik baru selagi memberikan
kesatuan visual yang membantu penonton menikmati pertujukan.
0 komentar:
Posting Komentar